HOME

Monday, June 9, 2014

HIDUP INI SATU PERJALANAN...



“Kau bila lagi?”

'Melabok' jantung apabila soalan itu ditujukan kepada ku.

Aku baru saja selesai membaca Surah Yasin disamping jenazah sepupu ku yang terkujur kaku diruang tamu rumahnya.

Mantan Penolong Pesuruhjaya Polis Pg Haji Salleh bin Pg Haji Mohd. Cucu baru meninggal dunia subuh tadi, 9 Jun 2014.

Berita pemergiannya mengejutkan ahli keluarga, kawan dan kenalan Allahyarham. Sebelum ini tidak kedengaran pun berita yang beliau sakit. Ya! dalam umur orang persaraan, dia seorang yang dikira masih muda dan sihat.

Sebaik selesai memberikan penghormatan terakhir, aku pun beredar dari ruang tamu yang diselubungi dengan kesedihan itu.

Sambil menuju ke kawasan kem, salah seorang anak buah ku yang sedang berdiri diluar terus menyapa dan menghulurkan tangan untuk bersalaman. Entah kenapa soalan cepu emas itu terkeluar dari mulutnya? Mungkin satu guaraun atau mungkin ada perkara lain dimaksudkannya.

Apa pun aku tergamam. Entah apa hendak dijawap. Aku hanya mampu mengukir senyum dan terus beredar ke kem untuk berziarah dengan saudara mara dan kawan-kawan yang telah hadir sejak awal pagi lagi untuk menziarahi jenazah Allahyarham.

Dalam perjalanan pulang soalan cepu emas itu beriman-main dikepala ku. Apakah ini satu petanda?
    
“Subhanallah!, Astghafirullah! Ya Allah, rasanya aku belum bersedia!!! 

Ya Allah berikanlah aku kesempatan lagi...Aku banyak dosa...Ya Allah…..sepanjang jalan hati ku berdebar-debar, aku berdoa dan terus berdoa.

Wajah-wajah orang yang dikasihi bermain-main di kepala ku. Mereka masih memerlukan ku. Masih banyak perkara dan hutang yang belum selesai, kata hati kecil ku.

Soalan cepu emas itu benar-benar memberikan aku keinsafan betapa ajal itu hak Allah untuk menentukannya. 

Kita tidak tahu bila saatnya kita akan dimatikan. Bila waktunya sudah tiba, kita tidak ada kuasa untuk mengubahnya. Ia merupakan satu janji temu dengan Allah. Mungkin hari ini mungkin esok wallahu wa'alam. Semuanya dalam ketentuan Allah.

Yang pasti kita semua akan melaluinya. 

Dunia ini hanya sementara. Ia hanya merupakan tempat persinggahan sementara, tempat kita berkelana untuk kita mengutip bekalan secukupnya sebelum menuju ke destinasi terakhir dan kekal abadi iaitu akhirat.

Imam Al-Ghazali berpesan: “Ketahuilah bahawasanya dunia ini adalah tempat singgah untuk sementara waktu, bukan tempat tinggal yang sebenarnya, sedangkan manusia di dalamnya selaku musafir yang sedang berkelana. Awal pertama manusia singgah dalam perut ibunya, dan yang terakhir manusia singgah di liang kubur. Manusia masih dalam perjalanan, dan yang dituju adalah kampung halaman yang kekal, iaitu (kampung akhirat). 


Jadinya persoalan,"Kau bila lagi? Kamu bila lagi? Kita bila lagi?", hanya Allah yang mengetahui jawapannya. 

Soalan yang harus kita tanyakan pada diri kita ialah apakah kita sudah cukup bekalan untuk ke dunia akhirat?

Semoga roh Allahyarham Pengiran Haji Salleh dicucuri rahmat dan ditempatkan bersama-sama orang yang saleh. Dan semoga keluarga Allahyarham diberikan kesabaran dan ketabahan dalam meghadapi segala ujian yang berat ini. Amiin. 

Untuk renungan izinkan saya mengongsikan artikel berikut yang saya petik dari blog seorang teman.....

Life is like a journey on a train…
with its stations…
with changes of routes…
and with accidents !


We board this train when we are born and our parents are the ones who get our ticket.
We believe they will always travel on this train with us.

However, at some station our parents will get off the train, leaving us alone on this journey. 

As time goes by, other passengers will board the train,  many of whom will be significant – our siblings, friends, children, and even the love of our life.

Many will get off during the journey and leave a permanent vacuum in our lives.

Many will go so unnoticed that we won’t even know when they vacated their seats and got off the train !

This train ride will be full of joy, sorrow, fantasy, expectations, hellos, good-byes, and farewells.

A good journey is helping, loving, having a good relationship with all co passengers…
and making sure that we give our best to make their journey comfortable. 


The mystery of this fabulous journey is ;
 

We do not know at which station we ourselves are going to get off.

So, we must live in the best way – adjust, forget, forgive, and offer the best of what we have to co passengers and society.

It is important to do this because when the time comes for us to leave our seat… we should leave behind beautiful memories for those who will continue to travel on the train of life.

Thank you for being one of the passengers on my train !
 
Have a very pleasant journey of life………!